Walikota Berharap Proyek Penyambungan Pipa PDAM Segera Selesai. Warga metropolis yang tinggal di kawasan barat, utara dan sebagian kawasan lain masih harus bersabar. Pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya sampai hari ini (13/4) belum normal.
Terganggunya pasokan air bersih ke rumah-rumah warga disebabkan molornya pembangunan pipa dari instalasi Karang Pilang 3 ke beberapa titik interkoneksi. Direktur Utama PDAM M. Selim mengatakan, proyek penyambungan pipa di beberapa titik interkoneksi itu untuk menambah akses air bersih di Surabaya.
Saat ini, instalasi pengolahan air minum (IPAM) Karang Pilang 1 dan 2 menghasilkan 8.000 liter per detik. Dengan adanya proyek Karang Pilang 3, kapasitas air diharapkan bertambah sekitar 2.000 liter per detik. Dengan demikian, kapasitas yang dihasilkan secara keseluruhan mencapai 10.000 liter per detik.
''Kami berharap akhir Mei atau awal Juni, kapasitas itu sudah bertambah," jelas Selim kemarin (12/4). Dengan begitu, warga Surabaya utara dan timur yang semula hanya mendapat pasokan air bersih pada sore hari bisa dilayani hingga 24 jam. Selain itu, akses air bersih di Surabaya yang semula 73 persen bertambah menjadi 80 persen.
Karena itu, PDAM meminta masyarakat bersabar. ''Paling lama Rabu secara keseluruhan baru normal," ujar Selim. Kendati demikian, kata dia, warga tak perlu khawatir. Sebab, PDAM siap memasok air bersih dengan mengirimkan truk tangki ke rumah warga. "Tinggal hubungi call center kami, tangki berisi air bersih segera dikirim tanpa dipungut biaya," jelas Selim.
Seperti diberitakan, sejak Sabtu (10/4), warga di kawasan barat, utara, dan sebagian kawasan lain tidak mendapat pasokan air PDAM. Sejumlah warga terpaksa mengantre untuk mengambil air dari truk tangki PDAM. Sebagian lain terpaksa membeli air sumur. Ada juga yang merogoh kocek lebih banyak dengan membeli air di depo air minum isi ulang.
Selim mengakui, masih ada kendala proyek penyambungan pipa dari Karang Pilang 3 ke pipa-pipa interkoneksi I ke beberapa tempat. "Pada saat pipa dipotong, air keluar tidak habis-habisnya, sehingga memperlambat pengelasan," jelasnya. Karena itu, PDAM terpaksa menurunkan pasokan air bersih pada Sabtu lalu (10/4).
Sejak Minggu lalu (11/4), PDAM mulai dapat mengatasi persoalan itu. Hingga hari ini timnya masih berupaya mengatasi persoalan itu. Misalnya, di Benowo Indah maupun Kupang.
Hasil pemantauan PDAM, masih ada beberapa wilayah yang tidak mendapat pasokan air. Misalnya, Benowo Indah dan Bulak Banteng. "Airnya belum keluar. Kami berharap warga lapor ke kami, sehingga teman-teman di lapangan bisa memasok air lewat tangki," ujar alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.
Sementara itu, Wali Kota Bambang D.H. berharap proyek PDAM itu segera selesai. Proyek tersebut, kata Bambang, dikerjakan untuk meningkatkan pelayanan air bersih terhadap masyarakat. ''Seharusnya selesai dalam dua hari, tapi molor. Ya, kami berharap warga bersabar," ujar Bambang.
Calon wakil wali kota dari PDIP itu mengatakan, dengan penyambungan pipa itu, produksi air bersih di Surabaya akan meningkat. Sejatinya, sebelum proyek itu dimulai, pemkot meminta PDAM menyosialisasikan terlebih dahulu. Dengan begitu, masyarakat tahu dan bisa memaklumi jika terjadi gangguan. ''Mungkin sosialisasi itu nggak sampai ke masyarakat. Mungkin tidak semua orang mendengar radio atau membaca surat kabar," jelasnya.
Sementara itu, dari pantauan Jawa Pos di beberapa wilayah Surabaya barat, pasokan air PDAM di Kecamatan Tandes dan Sambikerep mulai teratasi. Kemarin sekitar pukul 09.00 air mulai mengalir ke sebagian besar rumah warga.
Kondisi seperti itu juga tampak pada mulai sepinya depo-depo air isi ulang. Sebelumnya mereka kewalahan menerima order dari pembeli. Tidak hanya itu, antrean masyarakat di sumur tanah di beberapa kawasan juga sudah tidak terlihat lagi. Ansori, salah satu pemilik depo di Jalan KH Amir, mengatakan, air PDAM yang mulai mengalir sehingga pesanan air di deponya mulai normal seperti hari biasanya. Dua hari sebelumnya, Ansori mengaku sampai harus mendatangkan air tangki dari Prigen dua kali dalam sehari. ''Saya tidak mencatat jumlah pastinya. Tapi, kalau orderan 100 galon saja dalam sehari ada kok,'' paparnya.
Sayangnya, air PDAM di beberapa wilayah kemarin belum jernih seperti biasanya. Menurut Humas PDAM Sunarno, kondisi tersebut diakibatkan adanya turbulensi. Aliran air awal mendorong lumpur dan kotoran. Dia menjamin kondisi tersebut tidak berlangsung lama.(kit/gun/c2/tom)(jawapos)
READ MORE - Walikota Berharap Proyek Penyambungan Pipa PDAM Segera Selesai
Terganggunya pasokan air bersih ke rumah-rumah warga disebabkan molornya pembangunan pipa dari instalasi Karang Pilang 3 ke beberapa titik interkoneksi. Direktur Utama PDAM M. Selim mengatakan, proyek penyambungan pipa di beberapa titik interkoneksi itu untuk menambah akses air bersih di Surabaya.
Saat ini, instalasi pengolahan air minum (IPAM) Karang Pilang 1 dan 2 menghasilkan 8.000 liter per detik. Dengan adanya proyek Karang Pilang 3, kapasitas air diharapkan bertambah sekitar 2.000 liter per detik. Dengan demikian, kapasitas yang dihasilkan secara keseluruhan mencapai 10.000 liter per detik.
''Kami berharap akhir Mei atau awal Juni, kapasitas itu sudah bertambah," jelas Selim kemarin (12/4). Dengan begitu, warga Surabaya utara dan timur yang semula hanya mendapat pasokan air bersih pada sore hari bisa dilayani hingga 24 jam. Selain itu, akses air bersih di Surabaya yang semula 73 persen bertambah menjadi 80 persen.
Karena itu, PDAM meminta masyarakat bersabar. ''Paling lama Rabu secara keseluruhan baru normal," ujar Selim. Kendati demikian, kata dia, warga tak perlu khawatir. Sebab, PDAM siap memasok air bersih dengan mengirimkan truk tangki ke rumah warga. "Tinggal hubungi call center kami, tangki berisi air bersih segera dikirim tanpa dipungut biaya," jelas Selim.
Seperti diberitakan, sejak Sabtu (10/4), warga di kawasan barat, utara, dan sebagian kawasan lain tidak mendapat pasokan air PDAM. Sejumlah warga terpaksa mengantre untuk mengambil air dari truk tangki PDAM. Sebagian lain terpaksa membeli air sumur. Ada juga yang merogoh kocek lebih banyak dengan membeli air di depo air minum isi ulang.
Selim mengakui, masih ada kendala proyek penyambungan pipa dari Karang Pilang 3 ke pipa-pipa interkoneksi I ke beberapa tempat. "Pada saat pipa dipotong, air keluar tidak habis-habisnya, sehingga memperlambat pengelasan," jelasnya. Karena itu, PDAM terpaksa menurunkan pasokan air bersih pada Sabtu lalu (10/4).
Sejak Minggu lalu (11/4), PDAM mulai dapat mengatasi persoalan itu. Hingga hari ini timnya masih berupaya mengatasi persoalan itu. Misalnya, di Benowo Indah maupun Kupang.
Hasil pemantauan PDAM, masih ada beberapa wilayah yang tidak mendapat pasokan air. Misalnya, Benowo Indah dan Bulak Banteng. "Airnya belum keluar. Kami berharap warga lapor ke kami, sehingga teman-teman di lapangan bisa memasok air lewat tangki," ujar alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.
Sementara itu, Wali Kota Bambang D.H. berharap proyek PDAM itu segera selesai. Proyek tersebut, kata Bambang, dikerjakan untuk meningkatkan pelayanan air bersih terhadap masyarakat. ''Seharusnya selesai dalam dua hari, tapi molor. Ya, kami berharap warga bersabar," ujar Bambang.
Calon wakil wali kota dari PDIP itu mengatakan, dengan penyambungan pipa itu, produksi air bersih di Surabaya akan meningkat. Sejatinya, sebelum proyek itu dimulai, pemkot meminta PDAM menyosialisasikan terlebih dahulu. Dengan begitu, masyarakat tahu dan bisa memaklumi jika terjadi gangguan. ''Mungkin sosialisasi itu nggak sampai ke masyarakat. Mungkin tidak semua orang mendengar radio atau membaca surat kabar," jelasnya.
Sementara itu, dari pantauan Jawa Pos di beberapa wilayah Surabaya barat, pasokan air PDAM di Kecamatan Tandes dan Sambikerep mulai teratasi. Kemarin sekitar pukul 09.00 air mulai mengalir ke sebagian besar rumah warga.
Kondisi seperti itu juga tampak pada mulai sepinya depo-depo air isi ulang. Sebelumnya mereka kewalahan menerima order dari pembeli. Tidak hanya itu, antrean masyarakat di sumur tanah di beberapa kawasan juga sudah tidak terlihat lagi. Ansori, salah satu pemilik depo di Jalan KH Amir, mengatakan, air PDAM yang mulai mengalir sehingga pesanan air di deponya mulai normal seperti hari biasanya. Dua hari sebelumnya, Ansori mengaku sampai harus mendatangkan air tangki dari Prigen dua kali dalam sehari. ''Saya tidak mencatat jumlah pastinya. Tapi, kalau orderan 100 galon saja dalam sehari ada kok,'' paparnya.
Sayangnya, air PDAM di beberapa wilayah kemarin belum jernih seperti biasanya. Menurut Humas PDAM Sunarno, kondisi tersebut diakibatkan adanya turbulensi. Aliran air awal mendorong lumpur dan kotoran. Dia menjamin kondisi tersebut tidak berlangsung lama.(kit/gun/c2/tom)(jawapos)